Monday, 1 March 2021

Peralatan Rumah Wajib Punya Untuk Pengantin Baru atau Rumah Baru dan TIPS!

Heloo peps,
Gue nulis draft awal postingan ini kayaknya udah dari 2019, jaman liburan kuliah dan merasa bagai di surga karena libur kuliah damai bsekali rasanya waktu itu.
However, gue ended up posting di 2021. Pas banget Alhamdulillah di tahun ini rumah gue sudah jadi dan mulai diisi, tapi nyicil yaa gaes.

Postingan kali ini, gue mau bahas tentang peralatan tangga yang menurut gue wajib dimiliki untuk pengantin baru, atau sekedar yaa first time home owner. 

Postingan ditukan supaya kalian bisa kalkulasi kira-kira berapa biaya yang harus kalian sisihkan untuk mengisi rumah.
Karena ga cuma beli/bikin rumah yang perlu biaya peps, isi rumah kalian bisa jadi seharga rumah kalian :")

Yang harus diperhatikan adalah, ini ga mutlak ya peps. Semacam berbagi pandangan gue aja. Barangnya sendiri bisa kalian pilih-pilih sesuai kebutuhan dan lebih bijak. Gue juga ngeskip furnitur karena menurut gue soal furnitur itu pure selera dan gimana kebutuhan masing-masing. Kalau gue dengan kondisi pengantin baru sejujurnya butuhnya cuma kasur dan lemari baju yang proper.wkwk

Kulkas

Siapa yang di rumahnya ga ada kulkas? Jarang banget gue menemukan rumah tanpa kulkas. Sekalipun kalian cuma tinggal sendiri atau berdua, kulkas ini manfaat banget untuk menyimpan sayur atau pun sekedar makanan sisa. Percayalah dengan ada kulkas, kalian bisa lebih hemat.

Kulkas itu ada fasenya kosong, ada fasenya full.
Gue sangat tidak menyarankan membeli kulkas yang terlalu kecil untuk pengantin baru atau first time home owner. 

Kulkas yang gue saranin ini bertipe 2 pintu, ga pake frosting atau kembang es, berukuran di atas 200L, dan pilih yang layout dalemnya sesuai sama kebutuhan kalian.

Mari kita break down satu satu, kenapa perlu 2 pintu?

Untuk menjaga kualitas makanan :")
Sesimpel itu. Supaya setiap makanan bisa diletakkan di tempatnya masing-masing tanpa saling mengganggu dan menimbulkan bau.

Kenapa nyari yang ga pake frosting?

Yaa abis hari gini kulkas masih jaman pake frosting?
Dengan pilih yang masih ada frostingnya, kalian udah nambahin list pekerjaan rutin yang harus kalian lakukan. Bersih-bersih kembang es kulkas.

Kenapa berukuran di atas 200 L?

Sebagai orang yang tinggal di apartemen atau rumah susun/apartemen dengan tipe full furnished, kulkas yang gue punya ini kulkas 1 pintu yang kecil dan masih berkembang es.
Waktu cuma berdua sama suami, everything is fine. Yaa kulkas mayoritas emang kosong.
Begitu punya anak, ada baby sitter di rumah, pengennya makan clean food, nah mulai lah ini konflik kulkas terjadi. Apalagi kalau lagi diet ketat.


Space kulkas full terus...
sumber gambar

Ambil contoh lainnya di rumah orang tua dan mertua, kulkas sudah besar banget (menurut gue kapasitaas 400an itu cukup gede) tapi tetep full karena stok makanan.
Jadi menurut gue, ini lebih baik ketimbang nanti kalian harus beli kulkas baru. Rata-rata kulkas ini dirancang buat hidup dan sehat selama 5-10 tahun (dari garansinya) dengan pemakaian normal, jadi semacam invest buat 5-10 tahun ke depan. Kalau kalian orangnya apik, bisa lebih lagi peps. Dulu juga ibu tuh ganti kulkas setelah gue umur 17 tahun gitu. Yang artinya kulkas gue baru diganti setelah 18 tahun digunakan. Itu pun diganti karena butuh yang lebih besar.

Harga kulkas ukuran segini emang relatif mahal sih daripada kulkas 1 pintu, tapi coba deh kalian cek-cek ecommerce dan manfaatin promo mereka. Ini worthed banget!

Terakhir, kenapa harus pilih layout dalam kulkas?
Sebut saja gue terlalu cinta sama perentilan, tapi tiap orang punya kebutuhan masing-masing. Pilih layout dalam kulkas itu semacam pilih isi kamar menurut gue.
Kalian harus udah kebayang, "Oh kalau kulkas begini berarti isinya bisa ini itu dan naronya nanti begini."
Karena kalau tydac, nanti isi kulkas kalian tidak berada di tempat yang semestinya dan kulkas yang tidak teratur itu makan listrik yang lebih besar *biarpun gaterlalu signifikan*.

Kalau ada uang lebih? Sikat gan kulkas side by side!

Tipsnya, Cek ukuran pintu kalian dan pastikan kulkas yang kalian beli bisa masuk tanpa harus membongkar kusen. Bongkar baut engsel pintu is fine, tapi kalau sampe bongkar kusen itu namanya bodoh.


Kompor

Masih lanjutan dengan yang sebelumnya, soal masak-memasak. Kompor.
Sejujurnya kalau kompor ini gue membebaskan pilihan. Sejujurnya gue ga begitu ribet soal kompor. Cuma kalau ditanya kompor kaya apa yang gue mau dan sarannya gimana, ini yang gue bisa jawab.

Gue penggennya kompor berdiri, karena lebih bersih dan sudah plus oven, atau minimal yang tanem deh. Hayoo seberapa banyak dari kalian yang suka bersihin bagian dalam kompor model biasa?
Tapi, gue bukan orang yang rajin baking. Jadi, kompor biasa cukup.
Ini juga galau rasanya kalau disuruh milih, gue pengen kompor tanem dan kompor biasa yang di tengahnya ada buat manggang ikan. Pengen banget, tapi ga kudu sih.haha
Jadi mungkin kompor tanam dengan 3 tungku cukup. Uangnya aja yang bikin berat.wkwk

Kompor begini lebih asik ga sih?
From BTS - Fire MV


Tipsnya, pilih aja yang letak si tungkunya itu horizontal dan lebarnya cukup. Soalnya kalau yang vertikal tuh susah kalau masak pake panci besar. Jadinya serasa punya satu tungku.

Mesin Cuci 1 Pintu

Gue tim mesin cuci 1 pintu pake banget, mau front load atau top load, tetep cinta sama yang satu pintu. Menurut gue mesin cuci 2 pintu ini ga praktis dan gue ga sanggup untuk bungkuk-bungkuk mindahin cucian. Berasa banget di punggung soalnya kalau bungkuk-bungkuk.

Alasan lain harus yang satu pintu?
Karena otomatis men, cuci - bilas - keringin. Nyuci tiap malem aja bisa banget dong. Tinggal tidur, pagi-pagi tinggal kemur.

Dari segi harga, emang lebih hemat yang top load. Tapi dari segi efisiensi kebersihan cucian, pengeringan, penggunaan air dan listrik tetap lebih hemat yang front load. Makanya nih kalau kalian ada rezeki berlebih, mesin cuci front load itu semacam investasi lainnya. Kusutnya ga parah, dan lebih hemat in a long run.

Tipsnya, pada dasarnya untuk elektronik gue menyarankan beli merek yang mereknya lumayan ternama karena biasanya sih service centernya banyak. Ini bakalan mempermudah kalau kalian butuh servis. 


Lalu...

Setelah pemikiran yang cukup lama, menurut gue, tiga item aja yang penting.
Kenapa? Karena kulkas dan kompor terkait makan, dan mesin cuci ini untuk meringankan beban dan mempermudah banget kalau musim hujan.

Beberapa pilihan peralatan rumah yang menurut gue optional diantaranya:

Magic com

Yaa abis beli nasi ke warung 2 porsi sekarang harganya udah kaya beli beras 1 kilo. Tapi kalau kalian emang bukan tipe yang rajin makan nasi yaa ga perlu perlu amat...

TV

Kenapa sih tv gue masukin ke optional? Karena ga semua orang nonton tv. Gue contohnya.
Tapi, mayoritas orang butuh tv. Terutama kalau akses ke internet kalian terbatas. Tv juga gaperlu yang gede-gede ya peps. Gue sangat tidak menyarankan tv besar.

Android Box

Yap, karena kalau ga nonton tv tp ga suka rumah sepi, sekalian aja pilih android box. Soalnya banyak tontonan yang bisa kalian tonton dengan aplikasi tambahan. Plus Smart TV versus tv biasa + android box harganya lebih mudah tv + andoird box ._.

Best TIPS:

Kalau kalian punya budget berlebih,
Invest on Microwave dan Cooker Hood.

Semoga berfaedah yaa peps!

Tuesday, 9 February 2021

Hi Hello. 2020 in recap and 2021 here we go!

 Haloo Peps,

Entah sudah berapa lama gue mampir di awal tahun untuk menulis di blog ini lalu menghilang.


How's your 2020?

It was sort of hit me a bit hard. The Covid-19 spread, most wedding got canceled hence I almost got no order for the wedding souvenir,  and finishing up my thesis took a bit of time.


BUT despite everything, I know in 2021 we could stand stronger and shine brighter. To sum up, the bright side of 2020 and the Covid-19 that I genuinely feel are:

  1. My husband's health gets better as he was only working in proper, 8 am - 5 pm, time.
  2. I and my cousins (she started it, and we works together with another cousin) are working in a small team of Wedding Organizer called D'Real Wedding Planner, which is quite hard to start in "normal" condition as nowadays people are wanted a small intimate wedding and it is a great start.
  3. The Binangkit Souvenir now is able to make wedding invitations both the e-invitation and the physical invitation. Yes, you can contact the admin and make your reservation NOW!
  4. Rara's getting smarter every day and in 2020 she was almost never sick even until TODAY. Alhamdulillah yaa Allah, anak ambu sehat :") I really hope she will always be healthy, getting smarter, and always happy. 
  5. My thesis is complete and now I'm working for my graduation.
  6. and soooo many other things that I may now able to write them one by one.

Entah lah peps, kayaknya ada begitu banyak hal yang harus gue syukuri di 2021 ini. Kayaknya kok taun 2020 itu rusuh sekali, gue nyelesein tesis yg bener-bener ampe fokus 2 bulan kabur dr kantor dari akhir Oktober sampe akhir Desember kemarin. Abis itu Januari ada drama ampe sakit infeksi aluran kencing (sungguh tak elit), abis gue sembuh 2 minggu kemudian bapak gue positif corona dan suami gue menyusul, gue ga paham lagi kemaren-kemaren hectic bener. 

Hari ini karena gue masih wfh/not-so-isoman, gue diem di rumah. I'm proudly saying, gue udah bisa daftar wisuda dong peps! Tapi yaa gitu, ini ada kelegaan yang luar biasa sampe ke titik dimana gue gatau ini gue mau ngapain.wkwkwk. Kaya kemaren kemaren hectic tiada henti karena banyak betul yang harus gue lakukan, eh hari ini kaya gue bisa melakukan pekerjaan tanpa tergesa-gesa. Take my time, enjoy every step, finishing everything, even writing this post now.

Ya ya ya, tanpa bermaksud memungkiri nikmat, hidup ini tuh selucu itu.

Dulu sebelum nikah, gue ngerasa kok hidup gue ritmenya cepet ya, apa sih itu istirahat tidur di rumah? kayak semua gue garap. Eh tau-tau umur 24 gue nikah disaat rencana gue adalah menikah diumur 27 dan punya anak di umur 28. 

Terus udah nikah, kok sibuk bener yaa awal-awal, senin-jumat gue di Bandung, terus sabtu minggu bisa di Sumedang, bisa di Jakarta, atau di Majalengka. Terus tau-tau gue kuliah yang sampe lupa apa itu sabtu minggu gara-gara jadwal kuliah dan tugas. Sampe tiba-tiba udah ngelahirin, punya anak tapi galama mamah sakit dan we have to let her go. Abis itu kuliah kerja kuliah kerja makin gatau apa itu kehidupan di luar sana, bahkan sampe ngerasa lah gue ngapain aja sih selama ini pas ngeliat temen-temen gue di SNS.


Terus di 2021, lah gue udah lulus terus gue mau kemana. 

What's next?

Yang gue tau kayaknya "quarter life crisis" gue udah lewat sih. Gue malah kayaknya memasuki fase dimana gue mau masuk menjadi kepala tiga dan gue gatau next step gue yg dikejar apa dulu saking banyaknya hal yang kaya gue tahan tahan selama 3 tahun kuliah S2.


Cita-cita gue? 

Kita bahas dunia dulu yah, gausah bawa-bawa akhirat dulu.


Gue berharap di umur yang mendekati 30 tahun ini gue bisa lebih aktif di sosmed dalam artian berbagi konten yang lebih menarik. Semacam visual blogging lah, dimana konten gue di blog bisa direkap di Instagram gue, bisa di follow peps di @diankurniautami kalau belum, dan entah lah apalagi. I have TikTok sedjak jaman diman atiktok masih awaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal banget sebelum siapa-sih-itu-anak-kecil-yang femes di tiktok terkenal kemana-mana? but yeah dari duluu joget joget it's not my thing.

Yaa yaa gue tau ada kook seputar tips yang bisa dibagiin and there for sure hell-lots-of tips di TikTok nowadays, but idk.   


Harapan lain adalah menghilangkan rasa ketinggalan yang gue miliki. 

Buset deh haus banget pencapaian anaknya yah bun?

Engga sih peps, again tanpa bermaksud menghilangkan rasa syukur, hanya saja gue merasa ada hal lain yg bisa gue capai dan membuat gue bahagia InsyaaAllah dunia akhirat. 

Dan again, gue kayak ngerasa selama ini sih gue udah ngapain aja? 

Kok rasanya gue ga ngapa-ngapain yaa? Kok hidup udah ganti dasawarsa dari gue masuk kuliah tapi masih gini-gini aja? Kok orang udah jadi manager, maap maap gue siapa? Kok orang udah keliling dunia gue di Bandung aja? Kok orang yg start di punya toko di ig bareng udah jadi perusahaan gue mah apa? 

Dan "kok" lainnya yang kadang masih suka gue tanyakan ke diri gue sendiri despite gue mungkin juga tau jawabannya dan nyari alesan itu bukan hal yang susah. Termasuk, berhenti sesaat adalah hal yang gue putuskan menjadi hal terbaik waktu itu karena gue butuh fokus ke seminim mungkin hal.

Tapi yaah gue rasa, itu adalah "wayahna". Namanya juga manusia.


Next hope,

Gue berharap bisa jadi juragan souvenir faux leather, sejujurnya bisa sampai ke fine craftery sih. Kayak Bandung has lot of potential man!

Ga cuma itu, gue ingin sekali mengembangkan kemampuan di dunia gambar. I realize that i can give up on writing, but not on drawing.

Hidup lebih teratur, dari segi waktu dan keuangan.

Pengen bisa lebih sabar sama anak yang lagi ngopreknya MasyaaAllah.

dan semoga bisa pindah rumah di 2021 hehe ✌


Yaah apapun itu, semoga yang terbaik yaa peps.

Coba how's your life nowadays peps? Curhat yuk di komen ~~~

Wednesday, 6 May 2020

Menghilangkan Selulit dan Stretch Mark Pasca Melahirkan

Halo peps,
Ini sudah bulan Mei 2020, terakhir ada posting bulang september 2019. Lama banget ga tuh?
Gue butuh tempat kerja, semoga semuanya cepet normal yaa peps.

Kali ini gue mau membahas sesuatu yang sungguh menggelitik hati perempuan.

SELULIT DAN STRETCH MARK!


Eh emang beda?

Dari beberapa referensi yang gue baca sih beda.

Selulit itu semacam lemak yang masuk ke suatu jaringan di bawah kulit, kalau dilihat semacam kulit yang bergelombang.
Stretch mark itu guratan yang warnanya putih kemerahan.

Selulit dan strecth mark, sepanjang pengetahuan gue itu adalah hal yang biasanya muncul karena badan kita mengalami perubahan bentuk sementara kulit kita ga siap akan perubahan itu (bisa jadi juga karena penyebab lain macam genetik, dll)

Sebelum lanjut, harap diingat bahwa ini berdasarkan pengalaman yang gue alami sendiri perihal selulit dan strecth mark yaa gaes...

Sumber

Kalian punya selulit dan strecth mark?

Oooo jangan sedih sodara-sodara, kalian ga sendiri!
Saya punya juga, dan banyak orang lain yang punya.

Jadi, gue sejujurnya ga sadar kalau gue punya selulit sampai entah-gimana-ceritanya, waktu kuliah temen gue bahas soal selulit. Lah disitu gue baru sadar kalau gue punya selulit (atau itu stretch mark? atau malah kombinasinya yah? soalnya guratan tapi putih). Bhaiq...

Gue cari cari di internet, penyebab yang umum disebutkan adalah seperti yang gue bilang sebelumnya. Perubahan bentuk badan tapi kulit kita ga siap.

Kulit ga siap itu gimana?

Nah, dari yang gue pahami intinya kulit kita ga cukup elastis untuk mempertahankan bentuk aslinya. Jadi muncullah si selulit dan strecth mark ini.

Lalu gimana sejarah selulit dan strecth mark gue?

Setelah gue pikir-pikir, yaa wajar sih. 
Karena kondisinya adalah gue inget betul itu sekitar dua tahunan setelah gue masuk kuliah. Dimana 1 tahun pertama gue kuliah itu berat gue naik 12 kilo. Dari 46 kilogram, jadi 58 kilogram. Luar biasa bukan?
Untung aing tydak bekek-bekek banget :")
Setahun berikutnya yaa badan gue mulai naik turun dan sampe lulus stuck di kisaran 53-55 kg.

Selanjutnya sekitar 20 bulan lalu, anak ambu lahir.

Bukan kaleng kaleng yaa shay naik bb nya. Awal nikah berat gue 50 kilogram, pas awal hamil berat gue 53 kilogram, pas bulan akhir lahiran atau di Agustus 2018 berat gue ada di 75 kilogram.

Yaasshh gaees 75 kilogram!

Selama hamil, gue ga engeh sama sekali kalau gue punya selulit dan strecth mark. Sampe pas hari ke dua gue di rumah ibu bilang, "Kak kamu kakinya jangan lupa dikasih handbody. Itu ada selulit loh di kaki." (maksud ibu gue adalah strecth mark btw.

Gue kaget.
Lah gue ga engeh dong di betis ada strecth mark...
Selama ini gue fokus sama perut doang...
Gataunya ada dong selulit dan strecth mark di pinggang, pantat, paha, dan daerah berlemak lainnya.

Dari situ lah gue baru engeh kalau gue harus melakukan sesuatu biarpun sejujurnya agak hopeles...

Terus sekarang?

20 bulan kemudian,
strecth mark di hampir semua bagian gue memudar,
selulit di paha bisa dibilang terlihat nyata, teksturnya 70% ketimbang waktu awal gue liat kondisi selulitnya,
selulit dan strecth mark di pantat secara overall juga sama kaya yang di paha. 70% ketimbang kondisi awal.

Inget yaa gengs, selulit dan strecth mark untuk hilang itu susah tapi masih mungkin untuk memudar. Mengingat gue bisa dibilang intens ngerawatnya paling cuma 12 bulan plus dengan ala kadarnya, sejujurnya gue puas sama hasilnya.

Kok bisa puas sih? Orang masih 70% gitu!

Gue cuma pake lotion yang biasa gue pake, bio oil, dan pakenya jarang sekali 2 kali sehari. Dari 12 bulan, mungkin sebulanan yang bener-bener niat dan itu berasa banget hasilnya signifikan pas gue serajin itu.
Plus, sisa 70% ini yaa gengs, karena warnanya udah sama kaya kulit, jadi dari jauh udah terlihat "normal" gitu loh. Bahkan kalau gue berdiri, selulit di paha tuh ga keliatan.

Kondisi before afternya kurang lebih begini.Tapi dengan catatan, punya gue tuh hampir ga ada sisa warna merah-merahnya tapi teksturnya masih keliatan.

Sumber

Terus apa yang gue lakukan dan tips untuk menghilangkan selulit dan strecth mark?

1. Mencegah itu lebih baik!

Yap, ga ada lagi gengs yang paling tepat selain mencegah. Seperti yang gue bilang, pas hamil gue terlalu fokus sama perut. Lupa kalau ada paha, betis, pantat, dan bagian lain yang ikut meregang. Alhamdulillahnya perut gue sangat muluuuus biarpun masih buncit dan bercodet wkwk.


2. Rajin pakai Lotion

Ga bisa gue pungkiri, krim khusus anti selulit itu ga murah. Yang paling murah gue temui masih di 70rban sekitar 100-an ml. Jadi kalian bisa pake handbody yang melembabkan. Apapun karena koentjinya adalah kulit kalian harus lembab.

Sumber

Gue inget salah satu temen sma gue selalu pakai minyak kayu putih di pantat kalau malam karena dia bilang diajarin ibunya supaya ga punya selulit nanti. Setelah ada kejadian begini, gue baru paham how does it works.

Lotion yang gue pake itu Nivea dan Victoria Secret. Menurut gue, yang Victoria secret parah banget sih enaknya. Wanginya awet dan lembab seharian.


3. Kalau ada dana, pakai produk khusus.

Yap, produk khusus ini punya kandungan yang seharusnya sih lebih ampuh. Biarpun balik lagi, hasilnya bisa bervariasi bergantung pada kondisi diri pemakainya.
Cocok cocokan itu pasti.
Ini kenapa gue bilang, kalau ada dana baru pakai produk khusus.
Produk khusus yang gue pake cuma Bio oil dan ini bisa gue bilang ampuh untuk mencegah selulit dan strecth mark.

4. Scrub nolong juga loh.


Ada yang bilang scrubing ngebantu karena cara kerja mereka itu adalah merangsang pembentukan kolagen karena adanya pijitan dan sebagainya. Gue pribadi sih ngerasanya scrub ini ngebantu nolong gue menghilangkan warna merah dari strecth mark.


So that's all. Classic banget yaa tipsnya, but hey it works!
Semangat yaa peps buat membasmi selulit dan strecth marknya.
Good luck!

Thursday, 12 September 2019

Rumah Tumbuh, Pengertian, Penerapan, dan Kenapa Cocok untuk Kaum Milenial.

Hai peps,
Kali ini gue mau posting tentang sesuatu yang aga berat. Sesuatu yang bau-bau teknik.

Kenapa?

Heem soalnya nama blog ini adalah "Lil Engineer" yang artinya adalah engineer kecil. Secara pribadi biarpun gue lagi sekolah S2 dan ambil teknik sipil (lagi), biarpun lebih ke pengelolaan sumber daya airnya, sejujurnya gue belum bisa seyakin itu untuk menjadi seorang engineer teknik sipil. Kaya sadar betul dunia gue ga disitu, dalam artian gue gabisa membayangkan hidup gue untuk berkutat dari pagi sampe malem menghitung semua angka-angka yang ada. Ndak sanggup akutuh...

Tapi, bukan berarti gue ga suka dunia teknik sipil ini.

Suka kok, gue sejujurnya tertarik sama beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan dan peranan seorang insinyur untuk menjaga alam.

Kali ini peps, gue pengen bahas soal rumah tumbuh.

General Overview

Buat yang belum tau rumah tumbuh itu apa, rumah tumbuh adalah sebuah konsep dimana rumah ini direncanakan sejak awal untuk di bangun secara bertahap.

Sebenernya konsep rumah tumbuh ini sendiri udah ada lamaaaaaaaa banget. Gue bisa bilang udah ada lama banget karena gue udah baca buku-buku soal arsitektur tanah dari jaman kapan dan konsep gini tuh udah sering di bahas. Btw buku yang gue baca ini punya bapak dan gambarnya aja yg masih hand drawing. Kebayang ga tuh bukunya udah umur berapa 😅

Gimana sih ngerencanain rumah tumbuh?
Misal kalian beli rumah kavling jaman now, biasanya sisa tanahnya lumayan tuh. Tapii kebutuhan ruangan kalian ini ga cukup peps. Nah, disitu kalian mulai ngebangun pelan-pelan kaya gambar di bawah ini kurang lebih.

Sumber Gambar

Contoh real soal , sekarang gue tinggal di rusun semi apartemen. Luas 44 meter persegi seinget gue mah, dan terdiri dari 2 kamar. Lalu gue udah beli rumah nih, luas 45 meter persegi. Isinya 2 kamar juga. Yaa kalau di logika mah sama aja kan gue pindah ga pindah? Tetep numpuk barang.

Permalahannya adalah, ini semua barang adalah barang yang gue butuh atau kado dari nikahan. Jadi gamungkin di reduksi lagi.

Tapi gue kudu pindah.
Alasan gue pengen cepet pindah saat ini adalah tumbuh kembang anak gue, rara.

Waktu berdua sama suami, rusun yang gue tempatin sekarang cukup banget. Seenggaknya gue punya ruangan untuk naro barang dagangan dan sampel Binangkit Souvenir.
Sekarang, kalau ada pesenan yang ada rara gabisa main karena rumah udah penuh sama barang pesenan yang harus ada QC sebelum dikirim.
Ditambah, kalau gue nugas yaa gue suka merasa diserang sama rara karena emang gue nugas di tempat dimana dia biasa main.

Lalu artinya apa?

Artinya kalaupun gue pindah, gue ga akan punya cukup ruang untuk rara bermain, gue nugas, dan melakukan QC untuk pesenannya Binangkit Souvenir.

Makanya nih, gue harus merenov rumah dan memanfaatkan sisa tanah yang ada sebaik mungkin. Inilah keunggulan beli rumah kavling ketimbang rusun atau apartmen.

Tapi, ayolah kawan, kalau kalian tau biaya bangun rumah itu ga murah. Apalagi kalau kalian ingin kondisi yang layak untuk ditinggali.

Makanya nih, konsep rumah tumbuh buat gue adalah solusi. Dan karena itu pula gue rasa, kali ini gue mau share soal rumah tumbuh sama kalian.

Kenapa Rumah Tumbuh?

Jadi gini, seperti yang gue bilang di atas, rumah tumbuh ini rumah ini direncanakan sejak awal untuk di bangun secara bertahap.

Penjelasan lebih gampangnya gini, kalian akan ngebangun suatu rumah impian yang kalian tau nanti wujudnya kaan kaya apa. Tapi kalian tuh nyicil bangunnya, nambah dapur dulu, nambah kamar lagi, nambah ruangan ini, nambah ruangan itu, dan seterusnya sampe akhirnya kalian dapetin bangunan akhir sesuai impian kalian.

Dalam kasus gue, kemungkinan terbesar ruangan yang akan gue bikin adalah ruang makan, tempat cuci, dan Show Room Binangkit Souvenir. Ruangan lainnya akan mengikuti.

Mari kita bermain kasar.

Secara perhitungan, buat ngebangun rumah diperlukan biaya sekitar 4 juta per meter persegi. Iya bisa kurang atau lebih, tapi kan kita mau main kasar 😉

Sumber Gambar

Rumah yang gue punya berukuran 5,75 m x 15 m kurang lebih atau sekitar 86 m persegi. Saat ini udah terbangun bangunan 45 meter persegi, tapi terdiri dari dua lantai.

Terus, kalau anggaplah gue mau bangun rumah cuma sepanjang 10 meter karena sisanya gue biarkan untuk lahan parkir. Ditambah rumah yang gue akan bangun ada dua tingkat.

Artinya akan ngebangun seluas:
5,75 meter x 10 meter x 2 - 45 meter persegi
= 70 meter persegi

Dengan biaya rata-rata ngebangun 4 juta rupiah per meter persegi,
maka gue butuh biaya ngebangun:
Rp 4.000.000 x 70
= Rp 280.000.000

Gimana, tertarik ga sama angkanya?
Gue mah ga tertarik, sedih yang ada karena jujur gue ga pegang uang segitu.
Ini baru biaya ngebangun biasa, belum sama ngisi rumah. Oh tentunya juga sama belum harga beli rumah yaa sodara-sodara.

Lalu apa hubungan biaya ini sama rumah tumbuh?

Nah, dengan menerapkan konsep rumah rumah tumbuh ini, kalian cuma perlu membangun rumah secara bertahap.

Gaharus keluar Rp 280.000.000 banget ya peps :")

Dalam kasus gue, kemungkinan gue mau ngebangun rumah sekitar sepanjang 3 meter di kedua lantai atau seluas 34,5. Yang artinya gue bakalan butuh biaya sekitar setengah dari perkiraan total, Rp 140.000.000.

Gue ga bilang itu sedikit, tapi cuma butuh setengahnya peps.

Dan dengan biaya segitu, gue bisa hidup relatif dengan rumah yang lebih layak. Dalam artian flow kehidupan di rumah lebih tertata.

Tapi perlu diingat juga!

Harga ini bisa berubah gimana prioritas kalian.
Misal, eh ternyata gue cuma mau bangun sepanjang 3 meter di lantai 1 aja dulu, yaa artinya kan gue cuma perlu Rp 70.000.000 buat ngebangun.

Engga cuma biaya,

Rumah tumbuh ini ga melulu soal kebutuhan biaya, tapi juga kebutuhan kalian secara general.
Kaya yang gue bilang di atas, waktu gue cuma berdua, rusun seluas 44 meter persegi lebih dari cukup. Tapi engga ketika gue udah ada anak, ada babysitter, dan usaha yang lebih berkembang lagi.

Tapi juga dengan kebutuhan gue, gue ga butuh banget buat punya rumah seluas istana yang sampe rumah gue perlu dibangun semua.

Kalau belum butuh kenapa harus dibangun?
*Enak tau punya lebihan tanah

Inget peps, biaya renov itu lebih mahal daripada ngebangun. Atau kalau emang kalian hemat banget, minimal sama kaya biaya ngebangun.

Dari pada bayar dua kali, kenapa ga pakai konsep rumah tumbuh?

Kenapa Cocok untuk Milenial?

Sebagai kaum milenial yang udah menikah dan punya anak di umur 27 dan dengan gaji seadanya, bahas rumah ini sejujurnya kaya mimpi. Kalo ga nekat, yaa ga akan punya biarpun gue tau gue butuh rumah.

Oh iya, mohon maaf nih kalau kalian tipikal yang ga butuh rumah pasti pandangan kalian akan beda lagi. Tapi thaks udah baca sampe sini, semoga ilmunya bisa dipake waktu kalian udah butuh rumah.

Bedain hutang sama investasi!
Buat gue, dengan keadaan gue yang sekarang, punya rumah yang layak adalah investasi biarpun dalam kenyataannya buat beli rumah ini gue tetap berhutang.

Flow kehidupan di rumah lebih tertata ini gue percaya akan meningkatkan kualitas hidup. Anak gue punya ruangnya sendiri, gue punya ruangnya sendiri, dan suami gue bisa istirahat lebih baik.
Dan untuk dapetin yang kaya gini, ga ada salahnya buat ngeluarin uang. 
Kasarnya, toh rumahnya kalau dijual, langsung balik modal. Beda kalau kalian hutang buat gengsi. Beda...

Jadi dengan bikin konsep rumah tumbuh, sebagai milenial kalian dikasih ruang untuk bernafas.

Yang Bisa Gue Saranin adalah...

Kalau kalian emang ingin menerapkan konsep rumah tumbuh, diskusi sama ahlinya, ambil jasa profesional yang kalian sreg PLUS menawarkan harga tercocok!

Sumber Gambar

Kenapa harus jasa profesional?

Poin utama gue karena mereka lebih profesional ada hitam di atas putih dan ada masa perawatan.

Tapi pada dasarnya, Mereka punya ilmunya jadi bisa nyaranin sebaiknya kalian bikin rumah kaya apa, gimana penataannya. Plus kalian bisa dapetin gambar desain karena mereka ya emang pekerjaannya menawarkan jasa pembuatan desain dan ngebangun kan?

Jadi tuh masalah pipa air, pemasangan kabel, dan flow kehidupan kalian bisa lebih tertata dan ga keganggu sewaktu dilakukan pembangunan tahap berikutnya.

Dan yang ga kalah pentin, biarpun rumah kalain belum jadi kaya tujuan akhir, bangunannya tuh ga akan kelihatan kaya belum selesai. Duh engga banget! 
Bahaya pula, apalagi kalau kalian merencakan bangunan dua lantai, tapi baru ngebangun satu lantai. Salah-salah, kalian kudu ngulang bikin atap atau dak karena udah rembes air 😞

Eh tapi harganya?

Nah makanya gue bilang pilih harga tercocok. Gue bangun rumah orang tua di Jakarta kemarin itu sendiri dalam artian manggil saudara yang biasa bangun rumah. Harapannya adalah biayanya bisa lebih murah karena gue udah nanya-nanya waktu tahun 2015 di Jakarta ngebangun secara profesional ada dikisaran 3,5 - 4 jt per meter.

Terus apa? Gue ngurus sendiri sampe ngenggu skripsi gue gara-gara baru sampe kampus di Purbalingga udah di telepon kudu balik lagi ke Jakarta. Gitu aja terus sampe akhirnya rumah gue jadi baru tenang ngurus skripsi.
DAN, abisnya sama sob.

Ga ada tuh namanya masa perawatan, ada yang rusak atau bocor dan sebagainya, bapak urang ngemodalan deui!

Tapi emang sih, untungnya yaa ada sodara. Jadi ngasih tambahan dan berbagi ke sodara juga.
Cuma untuk kalian yang ga punya sodara yang biasa ngebangun, atau kaya terlalu jauh sama mereka, plus ga ada waktu buat ngontrol sendiri, gue sangat menyarankan pilih jasa profesional aja.



Itu dia peps, sekian soal bahasan mengenai rumah tumbuh ala ambu. Semoga manfaat yaa peps!
Nanti kalau ada tambahan dan perkembangan soal rumah, bakalan di kabarin lagi yaa 💖💖

Tuesday, 10 September 2019

Review Celebon Peeling Pad, Gommage Face Scrub. Modal 10rb, serasa facial ratusan ribu! Tapi....

Halo peps!
Welcome back 💖💖💖💖💖💖
Kali ini aku mau kasih review Celebon Peeling Pad, Gommage Face Scrub.


Buat kalian yang sudah biasa sama dunia kecantikan, peeling pad ini mungkin udah biasa kalian liat atau pake yaa peps. Cuma sejujurnya merek-merek macam Neogen, Secret Key, atau brand lain deh bebas you name it. 

Pas lagi belanja di Setiabudhi supermarket, gue nemu ini. Karena harganya yang cuma 10 rebu, cus lah iseng gue beli.

General Overview

Celebon ini sendiri menurut gue adalah merek brand korea yang produknya ga jelek. Etapiii, gue juga ga bisa menilai dia punya produk bagus semua. Soalnya yang gue coba masih di series sheet mask nya aja. Menurut gue sheet masknya ini okee banget buat daily.

Dari kemasannya, sejujurnya keliatan biasa aja. Bukan kaya yang mahal-mahal, yaa namanya juga sachetan sih.

Kandungan

Soal kandungan kalian bisa baca sendiri di foto di bawah ini.
Sejujurnya gue kurang tau adakah diantara bahan-bahan ini yang memicu alergi dan sebagainya.


Tapi kalian harus jeli banget nih, di bagian [Perhatian] nomor 2, hindari bagian yang bermasalah.


Tampilan Produk

Produk ini keliatan biasa aja. Kaya peeling pad pada umumnya.


Cuma, gue agak heran kenapa kaya ada yang ngegumpal gitu pas gue buka. Entah normal atau engga sih :")
Btw ini penampakan yang sisi halusnya yah.


Gue bahkan sampe ngecek berkali-kali memastikan kalau gue beli produk yang ga kadaluarsa.


Ini penampilan sisi yang untuk bagian lebih spesifik.


How does it feels

Sejujurnya rasanya pas dipake biasa aja. Kaya pake kapas pas kita pake toner. Tapi emang gue makenya rada digosok sih karena udah ngerasa muka ini tebel banget sama kulit mati.
Gue pake ke semua bagian muka pake yang bagian putihnya dan pakai bagian warna kuning untu hidung dan dagu.


Sejujurnya jidad gue dalam kondisi yang tidak baik, lagi geradakan as you can see. Tapi karena pengen coba, tetep gue pake ke bagian jidad biarpun lagi jerawatan.

Kalau kalian pake produknya, nanti ada yang ngegumpal. Ini tuh kaya cairan exfoliator yang mengering karena udah kecampur sama kulit mati. Dulu gue sempet punya kozui yg body and face peeling. Persis kaya gitu tektur cairannya. Sistem kerjanya juga sama.

 

Before and After

Sejujurnya gue puas banget sama hasilnya. Kalau kalian bisa liat, muka gue lebih kinclong. Entah kalian bisa liat atau engga kalau jerawat gue jadi lebih mateng.


Ga cuma itu, gue ngerasa muka gue aluuuus banget dan fix bersih banget kaya abis facial.
Hasilnya oke banget deh pokoknya.

Tapi,

Tapiii in case kalian belum tau, kulit gue ini cenderung kering. Nah galama setelah cuci muka, ini tuh gue ngerasa rada "tingling" di bagian sudut hidung dan dagu.
Ngerasa ada yang aneh, gue langsung pake toner. Telat sih emang.
Antara sengaja dan ga sengaja sejujurnya.
Satu sisi gue mau cek reaksi, sisi lain yaa gue juga agak kaget karena jadinya agak tingling.

Udah pake toner, si tinglingnya masih belum hilang. Gue yang emang sengaja banget pengen cek reaksi ini tuh tadinya mikir gamau apke apa-apa setelah cuci muka. Tapi karena kuatir juga, akhirnya gue pake Aloe Vera dari Innisfree dan ga pake apa-apa lagi.

Besok paginya,
Yaa bener aja sis, jerawat di jidad besoknya makin parah. Plus dagu gue tuh semacam ada kulit kering yang ngelupas-ngelupas gitu.
Langsung gue cuci muka terus pake kapas dan toner buat ngebuang kulit kering atau apalah itu yang di dagu. Begitu udah cuci muka dan pake toner, gue cek dagu ternyata jadinya mulus.

Besok malemnya, gue pake krim malam dari Garnier Sakura White. Nah pas bangun besoknya lagi gue ngerasa muka gue udah makin oke lagi karena kulit udah seger ga setebel sebelum pake peeling pad, kulit muka ga kering, jerawat kempes!

Kesimpulan

Nah sebelum masuk ke  kesimpulan banget, gue mau bahan plus minusnya produk ini.

Plusnya:

Gue ngerasa dari segi harga, produk ini efisien. Gue secara pribadi nyaranin pake ini seminggu sekali dengan catatan, kalian make make up setiap hari, ga perawatan, ga mukanya ga lagi bermasalah. Jadi tuh cuma butuh 40ribu aja sebulan buat maintain muka tetep bebas dari kulit mati.
Lebih higienis. Iyaa ketimbang kalian beli yang dalam jar, satu jar isi sekian dan setiap kalian ambil kalian nyentuh pad nya. Heem, gue agak kuatir sama yang modelnya begini.

Minusnya:

Bikin tingling, jadi hati-hati yaa kalau kalian sensitif.
Sejujurnya kalau dipikir-pikir ini mahal loh. Soalnya kalau 30pcs, berarti kan harganya 300rb. Padahal Neogen sering promo dan harganya ga sampe segitu kalau pas promo.

Makanya nih kalau gue pribadi, nyaranin kalian belinya bergantung kepada kebutuhan.
Gue pribadi lebih prefer yang sachet gini. Lebih enak sesuai kebutuhan dan gaperlu kuatir sama expiration after opening.

Secara keseluruhan, gue suka banget sama produk ini.
Soal tingling dsb, ini bisa gue akalin dengan cepet-cepet pake toner dan pelembab. Soalnya ini kan semacam ngikis kulit, bikin kulit kering, wajar banget kalau ada tingling dsb.

Yang paling gue suka adalah ini solusi buat gue yang udah gasempet facial. Sekalinya sempet suka pas banget ada keperluan lain :")
Jadi dengan 40 ribu aja, kalian bisa dapetin muka bebas dari kulit mati dan komedo. Cucooo banget!

Semoga manfaat yaa peps review kali ini 😆

Wednesday, 28 August 2019

X1 Debut, Flash MV, and thought.

Hai dan halo peps,
Xixixi. Kenalin nih, ambu anak 1 berumur 27 yang masih suka nonton drama, KPOP, dan dede emesh.

Kali ini gue mau bahas soal jebolan ajang Produce X 101, X1.

Sejujurnya gue ga punya ekspektasi yang cukup tinggi sama X1 ini. Pas tau list pemenangnya, gue ga se-excited waktu Wanna One debut. Why? Mari kita bahas satu-satu soal pendapat gue soal X1.

Pengumuman Pemenang Produce X 101

Yaaa di episode 12, pas pengumuman pemenang, sejujurnya gue punya mixed feeling. Semacam pas IZ*One debut gitu. Berikut ini adalah list ranking Produce X 101 yang gue ambil dari Wikipedia per tanggal 28 Agustus.

Dan yap, dari list di atas tertulis nama anggota X1 sebagai berikut, 
Kim Yo Han (김요한) 
Kim Woo Seok (김우석) 
Han Seung Woo (한승우) 
Song Hyeong Jun (송형준) 
Cho Seung-youn (조승연)
Son Dong Pyo (손동표) 
Lee Han Gyul (이한결) 
Nam Do Hyun (남도현) 
Cha Jun Ho (차준호) 
Kang Min Hee (강민희)
Lee Eun Sang (이은상)

Gue fokus ke Han Seung Woo dong, ingetnya Ong Seong Woo wkwkwk

But anyway, gue setuju banget sama top 4. They deserve it!
Yang debut juga kok, they all do deserve it :)

My Thought - Pre Debut

Seperti yang gue bilang, I have mixed feeling.

Sejujurnya ada beberapa anggota yang luput dari perhatian dari gue selama acara Produce X 101 ini. Semacam ga se stand out semua anggota Wanna One.
Waktu Wanna One sendiri, gue ngerasa skill anak-anak 35 besarnya tuh udah greget banget.
Produce X 101? Gue baru merasa greget pas udah 20 besar.
Ga ngerti kenapa...

Biarpun gue sedih Ham Won Jin ga kepilih untuk debut but that's totally okay.
Bedanya sama pas IZ*One dimana gue bisa nyebut peserta mana yang gue harapkan untuk debut, gue gabisa bilang "Duh, aturan si ini debut loh," pas pengumuman Produce X 101. 
Still,  I don't have high expectation on them.

Gue bahkan ga engeh mereka debut kemarin sampe gue liat X1 Flash episode 1 ada di XX1lite pas pengen nonton Hotel Del Luna.

Debut and The MV

Sejujurnya gue kaget banget pas nonton X1 Flash episode 1. Cuma setengah jam emang, tapi disitu gue ngeliat kaya usaha mereka keren amat...

Dancenya itu loooooh peps!

Dan bener aja pas liat MV nya, they exceed my expectation.

Gara-gara liat mv ini, gue keingetan lagi dong sama Chanyeol.
Ga ada hubungan emang, cuma salah satu definisi ganteng menurut gue adalah:
Looking good in slim fit white shirt with black trouser.

Lagu on point, suara on point, visual ga nahan, dance luar biasa, mv kece banget.

Ada sih emang yang gue ga begitu suka dari dance mereka. Coba bisa ga itu dede-dede nya gausah dibikin mepet-mepet?
Yang lainnya okee banget!

My Thought - Pasca Debut

Gue udah nonton beberapa video yang dirilis Mnet pas Showconnya.
I saw them grow!
Aura dan stage presence mereka beda banget ga kaya pas Produce X 101.
Yaaa kalau udah melihat gitu gue, sebagai seseorang yang ga ngaruh juga keberadaannya sama mereka, cuma bisa doa semoga mereka awet selama 5 tahun kedepan tanpa skandal dan sukses kaya pendahulunya.

Begitulah kurang lebih pendapat gue.
Emang penting ga penting sih bahas kaya gini, cumaa seeing them grow make feel that i also have to grow. Grow better and pursuing my dream.
Semoga kamu yang baca juga yaa.
Mereka bisa, kita juga!

Monday, 15 July 2019

Daily Make Up Routine. Usia 27 Tahun, Anak Satu, Simple dan Cepat!

Hi Peps!
Kali ini gue mau share updated version dari daily make up yang biasa gue pake.

Sebagai prolog, gue mau cerita di umur gue yang mendekati 27 ini tuh kondisi kulit berubaaah sekali.
Badan lebih kering, kulit jadinya kombinasi.
Dulu jaman remaja sampe awal 20an, kulit badan gue emang udah kering tapi kulit muka gue masih berminyak sekali. Singkat ceita, 2014 gue ke Romania dan kulit muka jadi kering dan kulit badan makin-makin.
Balik lagi ke Indonesia, disitulah muka gue jadi kombinasi dan pencarian skin care yang paling cocok buat muka gue dilakukan.

Kulit badan? Alhamdulillahnya handbody gue masih cukup untuk mengatasi permasalahan kulit badan.

Kulit muka? Serba salah peps.

Di usia 27 an ini, gue menemukan daily make up routine yang menurut gue cocok banget di muka gue. Kombinasi sama night routine sekarang, ini tuh udah klop banget pokoknya.

Step 1, Toner

Toner yang gue pake sekarang ada 2 peps. Yang pertama ini dari Some By Mi 30 Days Miracle Toner lalu kemudian ada Dari Swissvita Micrite 3D All Use Toner.

Kenapa ada 2 banget sih?
Jadi si Some By Mi ini tuh feels like toner. Refreshing dan bikin muka jadi netral lagi setelah cuci muka. Sementara itu yang Swissvita ini teksturnya semacam essence atau lotion gitu menurut gue. Lebih kental dari toner.


Apa sih bedanya?
Sepanjang pengetahuan gue, essence atau lotion itu dipakai setelah toner dan sebelum serum. Nah si Swissvita ini menurut gue teksturnya mirip banget sama essence lain yang pernah gue pake, feelingnya juga sama. Lebih melembabkan ketimbang toner lainnya. Makanya gue pake double toner.

Kalau lagi buru-buru yaa gue pilih salah satu aja, sesuai kebutuhan.hehe

Step 2, Day Cream

Semacam straight to point pake banget, day cream.
Pencarian day cream gue ini agak rumit peps, soalnya untuk orang yang udah pernah pakai krim racikan, krim dokter, dan krim-krim klinik kecantikan gue, sejujurnya susah mencari krim yang pas di kantong tapi bikin puas hasilnya.

Gue memberanikan diri beli Olay Total Effect dan Pond's Age Miracle yang dua-duanya ada SPF-nya. Yap, SPF adalah poin pertama yang gue tekankan untuk day cream.

Sejujurnya ada 3 brand yang gue lirik untuk anti-aging seriesnya, Olay, Pond's, dan L'oreal. Tapi akhirnya gue cus beli Olay dan Pond's karena seinget gue waktu itu harganya paling bersahabat dan ada kemasan kecilnya (10 gr/10 ml). Gue butuh kemasan kecil supaya tidak menyesal gitu loh peps kalo ga cocok.
Plus, ada riwayat muka gue jadi kebal sama suatu produk kalau udah pake kelamaan. Jadi harus di rotasi supaya ada hasilnya.


Kenapa sih anti-aging?
Banyak review dan tips yang gue baca perihal perawatan anti-aging. Mostly they did it too late.
Kalau dengan keadaan punya banyak uang, iya bisa di treat lebih. Kalau jiwa jiwa misqueen budget pas-pasan? Lebih baik gue mempersiapkan dari sekarang yaa peps hehe.

Kenapa sih tiga merek itu?
Karena gue mau mencari drugstore yang emang bisa dicari di toko serba ada terdekat gitu.
Gue belum berani pakai krim-krim mahal karena takut si kulit muka ini dimanja terus ngelunjak gitu loh. Sok-sokan gamau lagi dikasih krim warung sebelah rumah...

Krim ini gue pake tergantung mood. Kalau sedang ingin cantik mulus dan pke foundation, gue pilih Olay karena jadi haluuuus dan awet banget make upnya.
Yang Pond's juga sih, tapi yang olah lebih bikin make up terlihat bagus.
Kalau Pond's ini tuh ada efek bikin kulit lebih putih macam tone up cream gitu di gue. Jadi kalau misal cuma retouch siang-siang, malas bedakan, ini solusinya.

Step 3, Bedak

Bedak ini memeran penting untuk membuat muka gue anti kinclong.
Bedak yang gue pake kebanyakan jenisnya tabur. Ada yg Pond's BB Magic, Rivera Luminous Micro Powder, terus ada juga Make Over Silky Smooth Translucent Powder.
Ada satu yang padat, ini tuh yang gue punya adalah sampel refilnya Wardah yang Brightening Series.

Yang lebih sering dipake.hehe

Pakenya gimana? Tergantung mood aja.
Yang penting pakenya cukup supaya muka matte sampe siang.
Iyaa jadi kalau gapake foundation, muka ini cuma bertahan matte sampe siang kalau sudah dibedakin.

Step 4, Alis

Waah peps, sebagai orang yang beralis klimis, menggambar alis adalah sebuah dunia baru yang sudah gue dalami sejak 2011.


Produk yang biasa gue pake ini ada tiga, Maybelline Fashion Brow Duo Shaper, Make Over Eyebrow Pencil, dan The Face Shop Designing My Eyebrow. Warna coklat atau abu, gimana mood dan sikon.hehe

Step 5, Lipstick

Lipstick ini menurut gue sama pentingnya kaya alis. Karena kalau gapake lipstick itu muka gue terlihat sangaaaat pucat. Lipstick ini termasuk make up yang gue punya banyak dan warnanya gabeda-beda jauh.hehe


Yang sering dipake, heem yg warna nude cenderung bata dan merah sekalian. #timbold

Daaan sudah,

Itulah kurang lebih daily routine ambu yang menurut gue cukup simpel.
Semua bisa di add on atau ditinggalkan bergantung kepada kondisi sih. Tapi kalau alis dan lipstick nyaris tidak pernah ditinggalkan.hehe

Kalian gimana peps?